Asal usul nama dan gelar di lombok

//iklan
//iklan
Asal usul nama dan gelar di lombokBagi orang sasak, Amaq Dan inaq yang berarti ayah dan ibu dalam bahasa indonesianya.

memiliki sebuah sejarah dan nilai religius kenapa sampai kata Amaq dan inaq bisa menjadi sebuah sebutan dan nama panggilan dalam bahasa sasak untuk ibu dan ayah,berikut penjelasannya.

inaq amaq
Inaq Amaq lombok
Asal kata Inaq

Saya pernah berdiskusi dengan Bapak Sumenggep mengenai hierarki kebangsaan bangsa Sasak dan beliau mengutip penjelasan Lalu Sahak seorang budayawan Sasak (Ayahanda Lalu Satriawan) di Selong. Beliau mengatakan bahwa hierarki kebangsaan Sasak yang tertinggi adalah Inaq dan Amaq. Pernyataan itu memprovokasi saya untuk mencari lebih jauh dan lebih jauh mengenai dari mana Bangsa Sasak mewarisi kedua sebutan istimewa itu. Dalam kisah dan dongeng dongeng Sasak yang paling kuno, semuanya bercerita tentang keberadaan Inaq sekenoq dan Amaq

sekeneq (Inaq dan Amaq fulan). Tidak ada kisah yang menyebut nama nama yang kemudian kita ketahui seperti Raden,Lalu dan Baiq.

Sebutan Inaq ternyata terkait langsung dengan sejarah yang sangat kuno yaitu dari bangsa Sumeria yang hidup antara 3.500 – 2.500 SM. Bangsa ini mewariskan kebudayaannya kepada bangsa bangsa yang sekarang hidup di Timur Tengah. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang sangat maju budaya dan bahasanya. Mereka memiliki seoarang Dewi yang disebut Inanna. Dewi kesuburan ini adalah Dewi yang banyak disembah di zaman purba dengan nama nama berlainan sperti Ishtar, Asshtoreth, Isis, Aphrodit dan Venus. Di Nusantara Dewi ini disebut dewi Sri.

Bagaimana bangsa Sasak dapat mengambil nama Dewi Sumeria itu tentu sebuah perjalanan sangat panjang. Bangsa Nusantara diketahui berasal dari anak benua India dan Yunan di India belakang sekarang wilayah China. Melalui Bangsa Greek dan Romawi kemudian Persia dan India lagi mereka menyerap atau mewarisi dan membuat akulturasi dari seluruh bangsa di dunia.

Asal kata Amaq

Sebutan ini jauh lebih gampang sejarahnya dibanding Inaq karena asal katanya mudah ditebak yaitu dari Bahasa Sanskerta, Kama yang berarti sperma. Dari kata kama ini lahirlah berbagai kata turunan seperti Amaq, Amiq kemudian jadi Mamiq. Bandingkan dengan kata mama (ibu) yang artinya susu kemudian menjadi mami. Dan jangan lupa orang Sasak suka mengatakan O Gamaq amaq… yang artinya aduhai bapak!, Atau alangkah…, betapa…dst.

Kedua sebutan Inaq dan Amaq adalah warisan paling kuno yang dimiliki Bangsa Sasak maka itulah sebabnya oleh Lalu Sahak dikatakan sebagai hierarki tertinggi. Nama itu adalah simbol dewi dan dewa yang dihormati bangsa Sasak kuno ketika mereka masih menyebah Roh.

Asal Gelar Tuan dan Raden

Di zaman feudal sejak sebelum berdirinya kerajaan Hindu di Nusantara, masyarakat hidup berkelompok dengan pemimpin mereka yang mengatur sebagai tuan tanah. Dalam bahasa Sanskerta Rahadian berarti tuan. Kata Tuan belakangan muncul karena berasal dari bahasa Nusantara dengan berbagai varian bunyi seperti Tun, Teuku, Tengku dan Tuang. Orang Sasak sangat aneh dalam mengambil sebutan itu. Mereka dapat dengan mudah menepelkan Tuan

sebagai maksud seseorang telah menunaikan ibadah haji. Maksudnya adalah karena mereka ingin disejajarkan dengan Tuan tanah atau Rahadian yang dihormati itu. Sudah dapat hadiah sebutan Haji di Mekkah khusus bagi jamaah yang datang dari negeri yang jauh sekali. Di Lombok pun masih diberi gelar Cuma Cuma sebagi Tuan hatta mereka tidak punya tanah.

Asal Gelar Lalu

Sejarah sebutan ini agak suram tetapi coba kita perhatikan, bahwa rahadian itu berasal dari tanah Jawa tadinya hanya sekedar sebutan tetapi oknum tertentu mencantelkan sebutan itu tanpa malu malu sebagai tambahan pada nama mereka. Setelah berakhirnya kerajaan kerajaan kecil Lombok yang kental akan pengaruh Jawa dan terutama Bali,maka orang Sasak mulai membuat sebutan sendiri. Tentu tidak dapat menggunakan Tuan karena mereka bukan tuan tanah tetapi sebagai keturunan orang terhormat yang sudah hilang kesaktiannya perlu menggelarkan sebutan tertentu.

Dapat diapastikan ide itu datang dari keturunan para rahadian itu. Ingat Rahadian belum tentu raja. Maka proses kreatif mereka melahirkan sebutan Lalu yang mencerminkan sebutan La dari Ibu karena sebutan perempuan adalah La atau Le dan Lu dari sebutan Ayah karena laki laki disebut Lu atau kemudian Loq. Demikianlah sekarang kita mendapati banyak orang Sasak menggunakan nama Lalu.

Asal Gelar Baiq

Sebutan untuk seorang perempuan yang mengalir darah keturunan ditubuhnya tidak diambil dari bahasa Sanskerta umpamanya Empu atau dari bahasa melayu Puan. Karena orang Sasak juga memiliki warisan dari bagian lain Asia yaitu Persia (Asia Barat). Di Negara Asia barat dan tengah ada satu sebutan yang popular yaitu Bay atau Beg (Bek) artinya Tuan. Dapat dilihat pada nama orang India dan Pakistan dan Uzbekistan serta Asia Tengah Lain, menggunakan Bay atau Beg diakhir nama mereka.
//iklan

6 Responses to "Asal usul nama dan gelar di lombok"

  1. Bgus lagi kalo ada referensi bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap gan... terima kasih atas kunjungannya

      Delete
  2. Ampure sanak, sae plungguh sak pinak blog niki. Tanpa anda sumber yg jelas. Silak deweq titiang jelasang pelungguh tiang ada bukti niki. Kendek sembarang nulis

    ReplyDelete
  3. Hallo min, salam kenal.
    Terus berkayarya ya min.
    Semoga admin bisa merespon sy melalu email. Salam kenal admin 🙏

    ReplyDelete
  4. @lalu wire said trima kasih pekungguh sudah berkomentar, niki adalah tulisang sik te sumber ne lekan dengan toek laek jari mule niki ndek sembarangnagn te nulis, mule jek bede dese bede cerite jeri maklumin mun tiang salak nulis jak

    ReplyDelete

Selalu Tinggalkan Komentar untuk Kemajuan Blog ini :)